Tahun 2008 lalu saya punya pengalaman yang menyebalkan ketika akan menyaksikan Jember City Carnaval (JCC). Saya berangkat dari rumah di daerah Baratan Jember sekitar jam 19.00 sampai perempatan SMP 2 mobil tidak boleh masuk ke Alon-alon, diarahkan ke Semanggi, Maunya sih ke jalan Trunojoyo lewat gladag kembar, di stop lagi tidak boleh masuk. Terus dibuang ke Tegal besar maunya masuk ke pasar tanjung tidak boleh juga. Terpaksa jalan kaki, nyampai di GOR Barisan JCC sudah lewat semua, tinggal belakang-belakang dua atau tiga kelompok yang berangkat belakangan. Duh mau lihat JCC aja Kok repot minta ampun, kan ini bertentangan BBJ bulan berkunjung ke Jember. Seandainya saya orang dari luar kabupaten atau luar propinsi kan kecewa berat.
Pak Polisi, Panitia yang mengatur, gimana caranya agar lebih flexible, wong acara itu dari GOR ke Alon-alon melewati jalan kembar, yang dipakai hanya jalan sebelah saja. Bagaimana kalau parkir diatur di jalan yang sebelah atau di jalan simpangan-2 sehingga tidak jauh. Kalau perlu di jalan yang dilewati JCC, atau JFC masyarakat boleh dirikan tenda dengan bangku bertrap, untuk yang melihat disitu di karcis . Sehingga datang jauh-jauh puas nontonnya.
