Senin, 12 November 2012

KESADARAN MASYARAKAT TENTANG SAMPAH

Petugas Tukang sapu jalan, kerjanya semakin berat ketika malam minggu di seputar alon-alon ada acara hiburan. Selesai solat subuh tukang sapu sudah bekerja keras membersihkan sampah kertas, kardus, plastik bekas bungkus makanan, botol gelas minuman, begitu banyak berserakan dibuang begitu saja kejalanan, direrumputan, dimana saja orang-orang duduk-duduk menikmati malam minggu.

Mungkin karena kurangnya fasilitas tempat sampah diarea itu karena banyak
tempat sampah yang dipasang telah rusak atau, atau karena kesadaran masyarakat terhadap hidup bersih, lingkungan bersih, buang sampah ditempatnya, atau berfikir toh ada petugas kebersihan. Entah mengeluh atau iklash hati mengerjakan semua itu, tetapi yang jelas akan merasa senang bahagia bila masyarakat tertib membuang sampah ditempatnya.

ARTI SENYUMAN

Hal sederhana dan bisa membahagiakan orang lain adalah tersenyum setulus-tulusnya, kepada semua orang. Banyak orang sukses dalam kariernya karena murah senyum, senyum bersahabat. Bahkan seorang pengusaha baja di Amerika mengatakan Senyumku berharga sejua dolar.

Senyum sinis, adalah senyumnya orang berseteru, iri, dengki, hati-hati bila ada orang yang memberi senyum seperti ini, pasti ada m
aksud tidak baik kepada anda paling tidak merupakan ejekan, atu tantangan. Bila itu yang terjadi tetaplah membalas dengan senyum tulus anda

Senyum menggoda, adalah senyum dengan perangkap cinta, biasanya spontan dengan kerdipan mata sebelah, kalau anda ingin tergoda balaslah dengan style yang sama, kalau tidak ingin tergoda balaslah dengan senyuman setulus-tulusnya lalu pergilah.

Minggu, 11 November 2012

HUJAN ANGIN POHON TUMBANG

Sabtu 3 Nopember sore hari, hunjan angin telah menumbangkan banyak pohon peneduh ditepi jalan dibeberapa tempat di kota Jember. Di depan KODIM, di daerah kampus. Tidak luput salah satu pohon sono kembang yang umurnya sudah lebih dari 10 tahunan didepan SMK Negeri 4 Jember jalan Kartini, kemarin juga tumbang dengan akarnya terangkat kepermukaan tanah. Untung kejadian itu terjadi ketika siswa sudah
pulang sekolah, sehingga tidak membahayakan keselematan siswa.

Pohon itu sudah tua umurnya, kenyang menyaksikan baik dan buruknya kehidupan di SMKN 4 Jember dan sekitarnya, telah memberikan kebahagiaan kepada siapa saja yang berteduh dibawahnya ketika sedang terik matahari, telah menjadi paru-paru kota Insya Allah dia tidak menyesal katika akhirnya tumbang mungkin tugas hidupnya didunia sudah selesai.

Masih ada 4 pohon lagi didepan sekolah itu yang mungkin sewaktu-waktu mengalami nasib sama. Untuk mengantisipasi agar semuanya selamat, SMK Negeri 4 akan mengirim surat agar PEMDA menugasi bagian DKP untuk memangkas daun pepohonan itu untuk mengurangi beban berat ketika di terpa angin besar.

Pohon itu dilindungi hukum (Peraturan Daerah) hanya PEMDA yang boleh mengganngu gugat hidup matinya pohon peneduh ditepi jalan raya, orang umum tanpa seijin PEMDA bisa kena sangsi hukum bila memangkas apalagi memotong pohon itu walau membahayakan keselamatan umum.

BALADA PENGEMIS TUA

Sepasang kakek buta dan nenek duduk-duduk menikmati udara pagi di trotoar alon-alon Jember. Mereka berdua diam tidak bersuara tidak berbicara. Pandangan mereka menerawang kedepan entah apa yang ada dalam fikiran mereka masing-masing. Mungkin merancang strategi kerja, mungkin kekawatiran adakah rezeki hari ini.

Mentari semakin terang, masyarakat yang beraktifitas semakin banyak. Berolah raga lar
i pagi, jalan santai, jelan cepat, bersepeda, bermain bola, bermain scooter poo sudah memenuhi trotoar. Nenek dan kakek itu tersadar dari lamunannya, Sinenek mengajak kakek untuk berdiri dan berjalan bergandengan. Nenek menyorongkan mangkok plastik kecil meminta sedekah kepada para pejalan kaki, namun masih kosong. Mereka berdua terus berjalan pelan menyodorkan mangkok kecilnya memutari trotoar alon-alon. Stengah putaran mereka berhenti duduk dibawah pohon istirahat juga masih meminta sedekah. Tidak jauh dari mereka seorang nenek, rambutnya putih, wajahnya keriput dan giginya sudah banyak tanggal, kelihatan dari pipinya yang kempong, membawa gendongan entah apa isinya juga berprofesi yang sama sebagai peminta-minta.

Prihatin juga melihat mereka, sudah tua seperti itu masih harus berjuang mengais rejeki dengan meminta-minta. Dimanakah keluarga mereka, anak mereka, membiarkan orang tua, yang seharusnya menikmati masa tuanya dirumah bercengkerama dengan cucu-cucu mereka. Terkadang memang nenek, kakek itu tidak mau tinggal diam, duduk manis, ada saja ulah mereka yang terkadang justru membuat malu anak cucu Bagi yang tidak tahu tentu berfikir keluarga anak cucu tidak peduli.

Pemerintah melalui dinas sosial seharusnya merasia mereka untuk dipelihara. Bukankah dalam undang-undang dikatakan bahwa anak dan orang terlantar menjadi tanggungan negara.

BERSYUKUR ATAS APA YANG ADA

Orang tidak akan pernah merasakan bahagia kalau selalu menunggu yang belum ada, harusnya mensyukuri dan menikmati yang sudah ada (Mario teguh)

Kalau dalam pepatah lama punai terbang diharapkan, punai ditangan dilepaskan. Orang boleh bermimpi menjadi apa saja dan memang orang harus punya impian, tetapi kenyataan yang ada tetap dinikmati, bersyukur sudah ada sesuatu, walalu belum seperti apa yang diimpikan.