14 – 19 Nopember 2007, 170 kepala SMK SBI se Indonesia termasuk aku dan puluhan Kadin Pendidikan Kabupaten dapat tugas studi banding dan menyaksikan World Skills Competition Shizuoka 2007 di Jepang. Pada moment ini siswa SMK pemenang Lomba Kompetensi Siswa SMK Tingkat Nasional 2006 ikut berlaga disana. Seminggu sebelum berangkat sudah ijin kepada pak Kadin Pendidikan Kab Jember selaku atasan saya, teman-teman guru sudah pesen-pesen minta oleh-oleh, saudara-saudara banyak yang mengetahui dan mengucapkan selamat jalan. Tak bisa kusembunyikan perasaan bangga dan senang luar biasa, yakin aku berangkat. Eh maaf norak ya, maklumlah belum pernah pergi keluar negeri.
Apa yang terjadi jika ternyata Gatot (gagal total), ya tentu jengkel dan malu kan. Memang manusia boleh berencana tetapi Allah yang maha menentukan, Allah maha mengetahui apa yang terbaik bagi umatnya. Aku serta 26 orang kepala SMK SBI yang lain gagal berangkat karena alasan yang tidak jelas. Dua hari harap-harap cemas menanti kepastian dihotel bandara Soekarno Hatta Jakarta, rasanya gerah walau AC nya begitu dingin. Kecewa, marah, malu ketika teman sekamarku Pak Marwoto dari Yogyakarta berpamitan bording segera ke pesawat menuju Jepang. kami berpelukan sambil saling menepuk-nepuk punggung, Pak Marwoto bilang “ sing sabar yo pak, kabeh iku ono hikmahe aku budal disik“ hanya mengangguk dan tersenyum kecut aku tak kuasa berkata-kata semuanya tertahan ditenggorakan. Kutelepon personil ITC Tour tidak ada jawab, via sms kutumpahkan seluruh sumpah serapah, untung si Gusmar sudah berangkat ke Jepang, jadi dia tidak tahu kalau aku berkata-kata kasar padanya. Sendirian dikamar hotel mewah itu, aku merenung setelah solat tahajud. Harus sabar, harus berfikir positif, semua pasti ada hikmahnya. Allah maha mengatur, dan keputusannya tidak pernah keliru, kata-kata itu kuucap berulang kali, sampai akirnya tertidur.
Ketika mata hari menebar sinar hangat esok hari menerobos masuk lewat kelambu tipis jendela hotel, fikiran sudah bening aku bergegas sarapan pagi terus pergi ke Direktorat Dikmenjur di senayan lantai 13 gedung E Jakarta Pusat untuk bertemu Pak Direktur. Semua 26 orang yang gagal berangkat ke Jepang hari itu juga sudah kumpul mohon kejelasan dan surat pembatalan tugas untuk dipertanggung jawabkan pada Pak Kepala Dinas Pendidikan di Kabupaten masisng-masing. Sebagai obat hati Pak Direktur berjanji akan memberangkatkan kami bulan Pebruari 2008 dalam study banding and tour.
Itulah barang kali yang terbaik, keputusan Allah melalui Pak Direktur Dikmenjur. Hari itu juga. aku harus segera pulang ke Jember. Tugas sebagai tuan rumah Skill Olympic SMK tingkat Jawa Timur di SMK Negeri 1 Jember menantiku, sukses tidaknya adalah tanggung jawabku. Anggap sajalah ini suatu ujian kesabaran dari Nya.
Sabtu, 08 Maret 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar