Oleh Sunyoto, S.Sos.
Tawa dari mulut lucumu
gerak lincah dan manjamu
cemberut merajut dikala marahmu
bersimpuh Patuh tulusmu
itulah masa kecilmu
semuanya membahagiakanku
Angka sembilan belas di kue tarmu
menandai kedewasaanmu
sayang semua itu tak lagi ada padamu
mungkin terlalu tua untuk mengertimu
do’a prihatin sedihku tak mampu
menghaluskan nuranimu
Bagaimanapun Kau tetap sanjungan jiwaku
andai nanti telah habis waktuku
tak bisa lagi membimbingmu
kumau kau berjalan diterangi lima waktu
berharap bahagia dunia akhiratmu
Baratan Jember, 28 September 2007.
Senin, 06 Oktober 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar