Hari minggu 21 Juni 2009 saya sekeluarga mengunjungi Pure Senduro bersama dengan rombongan sebanyak kurang lebih 20 mobil. Karena jumlahnya banyak maka panitia minta kawalan mobil kepolisian, supaya lancar dan berwibawa dan bahkan saat itupun dipandu oleh personil dari Departemen Agama Kab. Lumajang. Ditepi jalan desa menuju senduro banyak warga masyarakat menyaksikan iring-iringan kami dengan heran dan penuh tanda tanya. Diperempatan semua kendaraan berhenti kami dipersilakan lewat duluan pokoknya pagi itu kami diprioritaskan, karena kami adalah kepala-kepala SMK Negeri se Jawa Timur yang sengaja ingin tahu Pure Senduro setelah usai Pertemuan MKKS di Lumajang.
Perjalan 30 atau 45 menit sampailah kami di Pure yang dituju. Konon kabarnya Pure ini terbesar di Asia tenggara, tetapi setelah saya konfirmasi pada salah satu penghuni disitu bukan seperti itu, yang benar adalah tertua di Jawa, kalau besarnya masih lebih besar pure Besakih di Bali. Tetapi disini dikunjungi oleh pemeluk agama hindu dari mana-mana termasuk Bali sendiri.
Seperti Pure lain maka disini bangunannya adalah type bangunan arsitek Bali, gaya hidup penghuni disitu juga orang bali dan sebagian sudah menikah dengan penduduk sekitar (suku jawa)
Kami yang beragama Islam berniat berwisata saja datang kesitu, tidak untuk menganggu kegiatan spiritual mereka dan kamipun diterima dengan baik dan ramah. Bagi anak saya yang belum pernah ke Bali menjadi punya gambaran ya seperti itulah pure yang ada di Bali
Tidak ada komentar:
Posting Komentar