Di
Jember malam minggu lalu 9 September 2014 jalanan sepi. Padahal biasanya ramai bahkan
macet. Apa mobil dan motor mereka tidak ada bensinnya. Sebetulnya baik
juga berarti pengiritan BBM. Tetapi bila jalan sepi penghasilan pedagang
tidak ada. Kalau tidak ada penghasilan anak-anak tidak punya sangu
untuk sekolah, Kalau keenakan tidak sekolah kenakalan remaja meningkat
karena kelebihan energi. Kalau ...kalau ...kalau. wuah saya bisanya
hanya menulis.
Selasa, 09 September 2014
BBM SEMENTARA NORMAL
Alhamdulillah
sepertinya BBM sementara ini sudah normal lancar dan harganya belum
naik, setidak tidak meresahkan karena barangnya tersedia. Nanti ketika
sudah pelantikan Presiden baru bulan oktober 2014, mungkin baru akan
dinaikkan harganya. Tetapi kabarnya kerugian/kebocoran keuangan negara
dibidang BBM ini karena adanya sindikat BBM. Siapa tahu kalau nanti pak
Joko Wi dan pak JK bisa menghentikan kegiatan sindikat ini, maka tidak
perlu menaikkan harga atau kalau naik tidak banyak.
PEDAGANG KAKI LIMA
Pedagang kaki lima adalah pedagang yang kakinya benar-benar lima yaitu 2 roda gerobag, 2 kaki pedagangnya, satu kaki untuk jagrak gerobag bila berhenti. Pedagang
kaki lima adalah pedagang yang menggunakan gerobag dorong, jadi tidak
menetap dengan bangunan berupa lapak semi permanen di trotoar, dipinggir
jalan-jalan.
PEDAGANG DAN GEROBAG DORONG
Kalau
berdagang menggunakan gerobak dorong tidak menyebabkan masalah di
perkotaan, tidak kumuh karena mobile terus dan berpindah-pindah tempat,
hanya berhenti bila ada yang mau beli. Tetapi orang sering cari enaknya
sendiri ketika malas jalan lalu menetap, rombongnya ditambah meja,
bangku, tempat diperlebar, makan tempat, kumuh, itulah mulai masalah.
PASAR DAN MASALAHNYA
Sering
pasar sudah disedikan cukup, pedagang tidak mau nempati lapak yang
sudah di sediakan. Semua minta di bawah, diluar pasar, ditepi jalan.
Terkadang salah petugas pasar juga sih, membolehkan pedagang baru
menempati diluar pasar dengan bayar lebih murah. Lha kalau sudah begini
pedagang yang diatas, yang didalam sewa lapaknya mahal, ikutan keluar
membuat lapak-lapak ditepi jalan dengan bayar biaya murah sementara
lapak didalam pasar kosong.. Artinya kalau peraturan dibuat untuk
dilanggar akhirnya M A S A L A H.
Langganan:
Postingan (Atom)